Setelah lama menunggu tayangnya film yang satu ini,
akhirnya kesampaian juga untuk nonton. Nonton film yang satu memang butuh
banyak perjuangan, perjuangan pertama dimulai dengan merayu istri untuk
menemani nonton film ini, hingga perjuangan untuk bisa mendapatkan tiketnya.
Pemilihan waktu release dari film “Insya Allah Sah”
memang sangat tepat. Memilih jadwal premiere di saat libur hari raya idhul
Fitri adalah waktu yang tepat. Saat dimana seluruh keluarga memiliki kesempatan
untuk bisa menonton film ini bersama.
Film yang berangkat dari adaptasi novel karya Achi
TM ini mencoba memberikan sebuah hiburan yang sedikit berbeda dari beberapa
film yang sudah ada. Terlebih pada saat yang sama juga release beberapa film
lainnya, yang tentunya bisa menjadi kompetitor untuk meraih perhatian dari
calon penonton bioskop.
Film “Insya Allah Sah” ini menceritakan tentang
dilema dan permasalahan yang sedang dihadapi seorang wanita yang bernama Silvy
(diperankan oleh Titi Kamal) . Pada saat akan dilamar oleh pasangannya, Dion
(diperankan oleh Richard Kyle) mengalami sebuah musibah yang sangat tidak
diinginkan, yaitu terjebak dalam lift di kantor Dion. Pada saat terjebak di
dalam lift itulah Silvy dipertemukan dengan Raka (diperankan oleh Pandji
Pragiwaksono), seorang pria eksentrik yang agamis. Pada saat ditempatkan dalam
kondisi panik karena terjebak lift, secara tidak sengaja Silvy bernadzar untuk
berubah menjadi seorang muslimah yang lebih baik apabila dia bisa terbebas dari
musibah yang sedang dialaminya saat itu. Dia akan akan meninggalkan semua
kebiasaan buruknya seperti minum minuman keras. Selain itu dia bernadzar untuk
menjauhi semua larangan Allah serta menjalankan apa yang diperintahkan-Nya.
Peringatan dari Raka ini ternyata terbukti, Silvy
mengalami berbagai musibah ketika dia sedang mempersiapkan pernikahannya. Mulai
dari musibah dia tertipu oleh wedding organizer yang dipercaya untuk
mempersiapkan pernikahannya hingga butiknya dibobol oleh perampok.
Setelah mengalami musibah beruntun ini, menjadikan
Silvy mulai tersadar untuk menepati nadzar yang telah dia ucapkan. Silvy
melalui bantuan Raka, mencoba menepati nadzar yang telah dia ucapkan.
Apabila kita melihat secara keseluruhan jalan
cerita dari film “Insya Allah Sah” dan kemudian dibandingkan dengan novel
aslinya, dapat dikatakan film ini masih banyak kekurangan di sana sini. Plot
dan alur cerita yang coba disajikan oleh sang sutradara, Beny Setiawan terasa
dangkal. Alur cerita yang disajikan terkesan anti-klimask, drama yang
ditampilkan menjadi kurang menyentuh.
Secara subyektif saya menilai, pemilihan Richard
Kyle sebagai Dion juga kurang tepat. Akting yang ditampilkan oleh Richard terasa
hambar. Richard terkesan kaku dan kurang natural ketika memerankan Dion.
Terlebih di film ini dia dipasangkan dengan seorang Titi Kamal yang kita tahu
bagaimana akting dia dalam setiap film yang dibintanginya. Akting dari Richard
ini menjadikan tidak dapat terbangunnya chemistry antara Dion dan Silvy.
Hal yang dapat “menolong” dari film ini adalah
adanya dialog yang cerdas yang ditampilkan selama film berlangsung.
Dialog-dialog dari seorang Raka yang sarat pesan moral di dalamnya. Untuk
sebuah tontonan hiburan, film ini dapat dikatakan cukup menghibur. Scene-scene
komedi yang ditampilkan selama film ini diputar mampu membuat seluruh penonton
bioskop tertawa lepas. Ibarat sebuah “masakan”, “bumbu” komedi yang disajikan
selama film terasa pas tidak berlebih-lebihan.
Penampilan Reza Rahardian dan Prily Latuconsina
sebagai cameo dalam film ini sedikit memberi “warna” selama film ini
berlangsung.
Terlepas dari semua penilaian di atas, film ini
memberikan sebuah pesan moral yang mendalam. Sebuah pesan moral, bagaimana kita
harus bisa menepati segala janji yang telah kita ucapkan. Pesanan moral ini
sangat pas apabila diterapkan pada saat kondisi sekarang ini. Kondisi bagaimana
orang yang mudah mengabaikan janji yang telah diucapkan. Selain itu kita juga
diajarkan bagaimana menjalin hubungan yang “sehat” sesuai dengan kaidah agama.
Pesan tentang hal tersebut dapat dilihat dari dialog-dialog yang disampaikan
oleh Raka selama film ini diputar
Dengan menggunakan skala 1 – 10, film ini pantas
untuk diberikan nilai tujuh. Film ini sangat cocok untuk dinikmati bersama
keluarga. Terlebih untuk pasangan muda yang sedang mempersiapkan pernikahan.
0 komentar:
Posting Komentar